Segores Luka Tanpa Suara

Akhirnya aku tau semua jawaban atas pertanyaan yang aku tangguhkan slama ini, jawaban atas semua perasaan yang aku miliki untuk dirinya jawaban yang ternyata cukup menghentakkan hati...entah aku harus menangis atau tersenyum atas semua ini.

Tulisan dalam dunia maya

Hari demi hari ku lalui tanpa diri mu, tapi bayangan wajahmu s'lalu di angan ku, ingin rasanya ku menangis. Entah sampai kapan ku harus bertahan tanpa dirimu disampingku... Ingin rasanya kau slalu ada didekat ku meskipun ku tahu itu tak kan mungkin karena waktu dan jaraklah yang memisahkan kita

..............

Butiran kristal ini tak pelak jatuh dari kedua ujung mata ku, begitu berarti kah dia buat ku sehingga aku selalu meneteskan airmata ini ketika aku mengingatnya yang kini telah menjadi kenangan dalam kehidupan ku...

Aku memang pernah menyimpan harapan terhadapnya, harapan yang mungkin memang sungguh terlalu besar dan aku pun telah bertahan demi 1 harapan untuk bisa kembali bersamanya. Waktu menjawab, akhirnya aku pun bisa kembali bersamanya walaupun hanya dalam waktu yang teramat singkat, walau aku harus menunggu cukup lama untuk harapan ku ini. Namun kini semua itu terasa mimpi buat ku, dia kembali pergi dengan cinta nya yang dulu memang pernah mengisi hari -hari nya dan akhirnya aku pun dilepas oleh nya.

Tak pelak butiran kristal ini tak dapat lagi terbendung........
Kata orang, betapa melelahkannya pekerjaan menunggu. Tetapi lebih melelahkan lagi menunggu cinta. Tidak saja waktu yang terasa berjalan begitu lambat. Namun juga perasaan yang terus dipermainkan oleh ketidakpastian......

Ya, mempertahankan sesuatu yang belum pasti itu memang hanya membuang waktu dan pikiran......
Ya Tuhan,,, jika dia memang ditakdirkan untuk ku maka suatu saat dia akan kembali bersama ku dengan cara yang terbaik dan jika dia memang bukan untuk ku maka ikhlaskanlah hati ini untuk melepaskannya dan jangan sampai ada yang merasa disakiti atau pun menyakiti diantara kita.... semoga dia mendapatkan yang terbaik untuk kehidupannya......

Tulisan tanpa makna

Waktu yang ku jalani selama ini, ternyata makin membuat ku merasakan sakit yang mang selama ini ku rasa seperti jalan yang terasa terinjak injak oleh beribu ribu jenis kaki yang menginjaknya. Sama hal nya yang hati ini rasakan, hati ini makin sakit seiring berjalannya waktu yang membuat hati ini jauh dari kesempurnaan, sehingga hati ini terasa di dalam kesendirian yang berakhir seperti apa, entah itu dalam keadaan hati yang masih utuh atau mungkin udah hancur tak berbentuk. Ingin rasanya aku menghilangkan rasa sakit yang selama ini hati ini rasakan, ingin ku membawanya dalam kesejahteraan,ketentraman,kedamaian yang selama ini aku dambakan yang diselimuti oleh orang orang yang sangat aku sayang dan ku cintai seumur hidup ku. Serta dikelilingi oleh orang yang amat sangat menyayangi dan mencintai ku seumur hidup yang dia miliki, ya ntah kapan hal itu akan tiba hingga bisa buat hati ini penuh dengan senyuman, cinta yang ku punya.... Serta menjalaninya bersama sama. Aku hanya bisa menunggu hal itu, menunggu,,,menunggu dan menunggu... Ya, penantian hidup yang memang belum ada ujungnya.