Friday, February 5, 2016

Berdamai Dengan Masa Lalu

Eka Poenya Qie
Habis baca postingannya mba Ella Nurhayati tentang Yuk, Bedamai Dengan Masa Lalu ! , membuat hati ini tersenyum dengan penuh makna.

Sebenarnya sudah lama aku ingin menulis ini, menulis dengan judul Berdamai Dengan Masa Lalu. Ntah seperti apa yang akan tercerna dalam tulisan ini, yang pasti berbicara masa lalu akan menimbulkan persepsi masing-masing individu.


Masa Lalu,,, Masa yang teramat sangat jauh untuk bisa kembali, masa yang teramat sangat sensitif jika kita terus mengulasnya dengan berbagai macam cara.

Aku termasuk salah satu individu yang awalnya begitu sulit untuk bisa berdamai dengan masa lalu, terlalu sakit rasanya bisa mengenal masa lalu itu. Perlahan namun pasti aku berusaha untuk mempelajari, memahami dan memikirkan masa lalu itu hingga akhirnya sedikit demi sedikit aku mulai bisa berdamai dengan masa lalu.

Google Picture
Mungkin quote ini sedikit bijak untuk sebuah hubungan yang baru, ntah hubungan realationship atau pun pertemanan.

Saat aku berusaha berdamai dengan masa lalu. sebisa mungkin aku tidak membicarkannya dengan siapapun termasuk dengan orang yang disampingku. Selama aku mengenalnya dan mempelajarinya tak pernah sedikit pun kami membicarakan masa lalu masing-masing.

Satu pihak mungkin dia sudah mendengarkan dari sahabatku, satu pihak aku sendiri tak pernah mengawali untuk membicarakan itu. Aku sendiri pernah bertanya kepadanya tentang masa lalunya dan dia pun menjawab seperti apa adanya sesuai yang pernah aku dengar dari salah satu keluarganya.

Bukankah masa lalu aku tidak sempurna, sehingga aku bisa mempermasalahkan masa lalu dia atau orang lain?

Jika aku tidak bisa berdamai dengan masa lalu dan selalu mempermasalahkannya lebih baik berteman saja dengan bayi yang baru lahir yang tidak memiliki masa lalu :) .

Hingga suatu hari dari mana perasaan itu datang setiap kali masa lalu jadi bahan perbincangan atau senda gurau dengan sahabat atau kerabat hatiku tak lagi gemetar, hatiku tak lagi pilu, hatiku tak lagi menangisinya, seakan hati ini seperti baja yang tak lagi remuk dan hancur. Hihihih

Google Picture
Yaaa, biarkan masa lalu itu menjadi cerita tersendiri dengan segudang cerita yang dimilikinya.

Bukan berarti orang yang selalu menulis sesuatu dengan suasana hati yang melow galau dan terkesan menyayat hati, dia hidup dalam ruang dan waktu yang telah dilaluinya.

Dia sendiri sadar kalo dia hidup dalam masa yang sedang terjalani, namun setiap tulisan dan kalimatnya hanyalah ruang berimajinasi menyalurkan kata demi kata.

Terkadang ada masa lalu yang bisa tertuliskan dengan baik dan ada yang tersimpan dalam kehidupannya tanpa tercatat dalam tulisan.
Saat masa lalu itu terlalu menyakitkan tak kupungkiri aku pun berusaha mencari obat untuk kesembuhan itu, sampai akhirnya aku pun sedikit menemukan penawarnya.

Azaleav.com
Terima kasih untuk masa lalu itu,
Terima kasih untuk setiap luka yang pernah tergores dalam masa lalu itu,
Terima kasih untuk setiap pembelajarannya.

Terima kasih karena aku masih bisa tersenyum untuk masa lalu itu,
Terima kasih karena aku masih bisa berbicara untuk masa lalu itu,

"Berdamailah dengan masa lalu agar ia tidak menghalangi masa depanmu."

"Mengingat, Melupakan, dan Memaafkan cara untuk bisa berdamai dengan masa lalu sendiri dan orang lain. " 

Aku pun berusaha selalu berdamai dengan masa lalu itu agar tidak menjadi boomerang dalam kehidupan yang aku jalani, baik dengan masa lalu dengan lawan jenis, teman, keluarga dan lingkungan.

Google Picture
Bagaimana pun masa lalu itu ia tidak harus dimusuhi atau menjadi musuh. Karenanya suatu saat nanti kita akan tersenyum akan masa itu.

Belajarlah menghargai dan berdamai dengan masa lalu siapa pun, baik masa lalu yang dihadapi dengan rasa sakit atau air mata baik secara psikis atau psikolog.

Dan tidak ada salahnya pula bila kita merapikan semua kenangan akan masa lalu itu dengan rapi dan indah :) .

Karena kenangan pada masa lalu itu akan tetap tersimpan dalam memori yang telah Allah berikan :)

Bagiku sekarang hanya ingin menyimpan semuanya dengan rapi agar semua berada pada tempat semestinya. Jika pun harus dibuka hanya sebagai bahan intropeksi dan perbaikan agar apa yang terjadi tidak terulang untuk kedua kalinya.

No comments:

Post a Comment