Monday, December 5, 2011

Terima Kasih Atas Kenangan Bersama Itu

“Mengering sudah bunga di pelukan
merpati putih berarak pulang
terbang menerjang badai
tinggi di awan menghilang di langit yang hitam
selamat berpisah kenangan bercinta
sampai kapankah jadinya
aku harus menunggu
hari bahagia seperti dulu
bersama kasih kembali, mesra
bercumbu rayu memadu satu
janji berjuta bintang
dalam pelukan sehangat pagi yang terang”
(Merpati putih By Chrisye )


Selamat berpisah kenangan bercinta, ntah mengapa aku sangat merasakan getaran yang tak menentu ketika ku dengar kalimat itu. Makna apa yang terdapat dalam kalimat lagu itu aku pun tak mengetahui nya yang pasti bagi ku mungkin kalimat itu cukup mempunyai makna tersendiri dalam hati dan kehidupan ku akan kenangan yang pernah dia torehkan dalam hari-hari ku ketika bersamanya. 

Aku tahu mungkin sebagian orang mengartikan nya dalam konotasi tanda kutip yang punya arti negatif tapi aku tak perduli orang berpendapat apa, yang pasti hanya aku dan TUHAN yang mengetahui makna dalam kalimat itu hingga aku bertahan sampai saat ini.

Namun ku amati kalimat selanjutnya terdapat lirik yang berbunyi,

“sampai kapankah jadinya aku harus menunggu hari bahagia seperti dulu”

Aku pun hanya tersenyum berlinang air mata yang tak kuasa ku bendung lagi, tak ku pungkiri kalimat itu pun menjadi tanda tanya dalam hati ketika ingatan ku kembali akan kenangan yang pernah dia ukir dalam kehidupan ku. Aku pun tersadar bahwa hari bahagia ketika bersamanya tak akan mungkin kembali lagi kecuali takdir berkehendak lain yang akan menetapkan dia di kehidupan ku kelak dalam garis tangan yang telah di tetapkan NYA, tapi sampai saat ini semua nya hanya tinggal kenangan dan sampai kapan pun tak akan pernah bisa hilang kecuali aku mengalami amnesia atau terkubur dalam tanah dan selama aku masih bernafas kenangan itu akan tetap ada dalam kehidupan ku hanya saja bagaimana aku berusaha menyimpan kenangan itu dengan baik.

Aku tak bisa menunggu kenangan hari bahagia itu untuk kembali dan terulang lagi dalam kehidupan ku saat ini, sudah cukup lama waktu yang ku luangkan untuk bertahan demi kenangan hari bahagia itu, namun waktu tak bisa berhenti seperti yang aku inginkan, ia akan terus berputar melihat dan meninggalkan aku sendirian kesepian dalam kerinduan akan kembali nya kenangan itu, hingga menyulam nya menjadi lembaran baru, saat ku tersadar bahwa aku telah tertinggal terlampau jauh dalam waktu yang telah memaksa ku bertahan dalam kenangan hari bahagia itu.  

Sedangkan waktu yang telah kuluangkan sampai saat ini telah banyak menyisakan kekecewaan dan keputusasaan, hingga akhirnya ratapan dalam tangisan selalu mengiringi pertahanan yang telah ku luangkan untuk kerinduan akan kembali nya kenangan itu, dan semua waktu yang ku luangkan telah berhasil membelenggu  ruang hati ku hingga lelah dan menjadikan hati ku berada dalam kesunyian dan kekecewaan yang mendalam.

“Kepedihan apakah yang telah mempermalukan jiwa mu,
Badan mu yang kurus telah menjajah tubuh mu “
(By: Kahlil Gibran ‘orang-orang tercinta’ )

Mungkin syair milik Kahlil Gibran sedikit menggambarkan perasaan yang ku rasakan selama ini hingga akhir nya aku memang berada dalam kepedihan yang cukup mendalam, terlalu banyak pertanyaan yang sering ku tangguhkan untuk dia. 

Dia yang terkadang hadir dalam setiap mimpi ku dengan sikap yang tak bersahabat membuat ku sering kali bertanya-tanya, “ mengapa kenangan bahagia yang kau ukir dalam hari-hari ku seakan berbeda dengan sikap yang kau hadirkan dalam mimpi-mimpi ku, adakah suatu kesalahan yang ku lakukan hingga kau memperlihatkan sikap yang tak bersahabat dalam mimpi ku, mungkin kah kenangan bahagia yang kau ukir itu hanyalah sikap kebohongan semata, bagaimana sesungguh nya perasaan mu saat kau memberikan kenangan itu kepada ku, adakah kata atau kalimat yang ingin kau ungkapkan namun kau tak berbesar hati untuk mengakui nya atau mungkin sikap yang kau tunjukkan dalam mimpi ku mengisyaratkan agar aku tak salah mengartikan jika kau mampu bersahabat dengan ku ketika bertatap muka secara nyata”.

“Aku tak akan melangkah lagi
Sampai engkau dengan terus terang
Mengatakan kepada jiwa ku
Tentang kemauan jiwa mu,
Sampai engkau mengungkapkan kepada hati ku
Kebohongan apa yang terpendam di hati mu”
( By: Kahlil Gibran ‘orang-orang tercinta’ )

Sepenggal syair milik Kahlil Gibran kembali menggambarkan pertanyaan yang ku tangguhkan atas sikap yang dia berikan kepada ku, ingin rasa nya ku teriakan tepat di hadapan nya kalimat seperti itu agar dia sedikit memiliki kepekaan atas kenangan bahagia yang pernah dia tunjukan kepada ku sangatlah bertolak belakang dengan sikap nya yang tak bersahabat dalam mimpi-mimpi ku bahkan mungkin dalam dunia nyata pun seperti itu. 

Andai waktu pun bisa ku atur sesuka hati hingga waktu berhenti dan maju sesuai yang aku inginkan, maka aku pun akan melakukan hal yang sama seperti syair milik Kahlil Gibran itu. Tapi sayang waktu tak berpihak kepada ku karena sampai saat ini waktu yang ku luangkan cukup lama hanya menyisakan air mata. Dan cukup sampai saat ini tepat dimana kebersamaan yang pernah terlewati bersama telah usai dan menyisakan luka dalam hati ini, namun ku harap seiring berjalan nya waktu luka itu perlahan akan menghilang walau mungkin akan meninggalkan tanda dalam sebentuk kenangan.

Wahai yang terkasih untuk yang pernah jadi yang terkasih
Adakah seuntai kata yang menjadi kalimat yang akan kau ucapkan kepada ku
Kalimat penjelasan yang mewakili jawaban atas pertanyaan ku,
Pertanyaan yang membuat airmata ku jatuh perlahan dari mata ku
Adakah kau memiliki kebesaran hati untuk berbicara kepada ku
Aku tak menuntut mu meminta maaf kepada ku
Atas sikap yang kurang baik yang pernah kau lakukan kepada ku
Aku tahu kelak pertanyaan ku akan ada jawabannya
Ntah itu terjawab oleh waktu
Atau dengan kebesaran hati mu untuk menjawab nya
Untuk mu kekasih yang pernah jadi terkasih
Adakah peduli mu kepada ku selama ini
Selama kau mengabaikan semua bentuk perasaan ku ini
Perasaan yang tak mungkin ku hilangkan dalam waktu singkat
Sesingkat yang pernah kau tunjukkan kepada ku atas perasaan mu
Wahai kekasih yang pernah jadi terkasih
Engkau pernah jadi anugerah terindah dari NYA
Anugerah pertama yang pernah menjadi imam dalam shalat ku
Anugerah dalam linangan airmata ku ketika bersujud dan berdoa
Bersujud bersama saat menggelarkan sajadah itu
Doa dalam sujud ku
Semoga aku bisa menggelarkan sajadah bersama mu lagi

Itulah kata dalam kalimat yang dapat ku ungkapkan untukmu kekasih yang pernah jadi yang terkasih. Ya Rabb… setiap malam datang menggantikan siang tatkala kenangan itu terlintas dalam angan ku, kenangan yang cukup membuat waktu ku tersita akan tentang diri nya. Kenangan yang selalu membuat ku merindukan dia, dia yang pernah mengisi hari-hari ku dengan senyuman nya tapi aku hanya bisa memandangi senyuman itu lewat beberapa pose dalam album dan frame yang aku miliki.

Tuhan… ketika ENGKAU menurunkan hujan maka deras nya hujan itu pun mengingatkanku pada dirinya dan pelukannya, ingin rasanya ku berlari menembus deras nya hujan itu tapi ketika ku tersadar bahwa sosok dirinya yang kubayangkan hanyalah angan semata yang tak akan pernah nyata di depan mataku. Andai dalam angan ku dirinya nyata berada dalam deras nya hujan itu dan tersenyum kepada ku ingin rasanya ku berlari dan memeluk nya dan mengatakan ‘aku masih menyayangi mu dan merindukan mu’ dalam waktu saat ini yang masih ku miliki sebelum aku benar-benar merelakan dan melepaskan kenangan hari-hari bahagia ketika bersamanya. 

Tapi aku tahu bahwa semua itu tak akan terjadi dalam beberapa hari ini sampai waktu yang telah ku luangkan akan segera berlalu. Andai aku bisa menjadi sutradara dalam cerita kehidupan ku sendiri ingin rasanya ku atur semua yang ada dalam angan ku bersama nya menjadi nyata dalam beberapa hari ini sampai waktu yang telah ku tentukan akan segera berlalu. Ingin rasanya ku melihat senyuman itu lagi, ingin rasanya ku bercanda ria lagi, ingin rasanya ku mendengar luapan ungkapan isi hati nya tentang diri ku selama waktu yang telah ku luangkan untuk kenangan itu atau pun ketika aku masih bersamanya. 

Tapi aku tahu semua yang ku inginkan ini tak akan pernah terjadi sampai semua catatan ini ku tuliskan dalam catatan dunia maya ku, TUHAN……… aku ingin teriak mengeluarkan semua keinginan yang tak pernah menjadi nyata ini hingga aku merasakan hati ini menjadi lebih nyaman dan lega atas keinginan abstrak itu. Aku tau TUHAN, bahwa aku harus bisa membiarkan itu semua mengalir seperti air, seperti garis tangan yang telah ENGKAU tentukan untuk ku sampai pada saat ini.

05 Desember 2010 – 05 Desember 2011 itulah jeda waktu yang telah ku luangkan, mungkin itu adalah waktu yang singkat untuk sebagian orang bahkan aku pun berpendapat demikian karena tak terasa waktu yang telah ku tentukan untuk bertahan akan kenangan itu kini telah di depan mata bahkan mungkin akan segera berlalu. Tapi setiap orang mempunyai pendapat tersendiri, waktu memang terasa cepat akan tetapi hari-hari yang ku jalani untuk melewati itu semua teramat berat mereka orang luar tak mengetahui hanya mampu berucap seakan hal itu mudah. 

Orang-orang terdekatku yang mengetahui hal itu, bukan nya aku tak berusaha untuk membiarkan kenangan hari-hari bahagia itu berlalu dari hati dan kehidupan ku, bukan berarti aku tak membuka hati, buka mata, dan tak berusaha menata kehidupan ku untuk bangkit dari keterpurukan atas semua itu, aku telah berusaha untuk melakukan semua itu hanya saja semua tak semudah membalikan telapak tangan dan tak sesuai yang aku harapkan, yang pada akhirnya aku harus berusaha untuk bisa berdamai dengan masa lalu akan kenangan itu walau begitu sulit ku rasakan. 

Sebisa mungkin aku mencari kesibukan untuk mengalihkan itu semua tapi nyata nya semua itu tak semudah membalikkan telapak tangan atau pun tak semudah ketika sekedar berucap saja,  mengucapkan kata ‘ikhlaskan, sabar, buka mata, buka hati’ itu hal yang mudah di ucapkan tapi melakukan hal itu hanya aku dan TUHAN yang mengetahui mana yang bagi ku mudah dan mana yang bagi ku sulit bahkan mungkin TUHAN Maha Mengetahui apakah aku telah tergolong orang yang ikhlas, sabar dll . 

Berbagai kesibukan telah ku lakukan hanya untuk mengalihkan semua itu tapi tetap saja dikala kesendirian menyapa ku maka tak ku pungkiri kenangan itu terlintas dalam kesendirian ku dan kembali berusaha menggoyahkan pertahanan yang telah aku dirikan.

Berbagai catatan atas perasaan ku pun telah ku tuliskan dalam catatan dunia maya ku agar aku bisa merasakan sedikit kenyamanan atas perasaan ku yang tak mungkin orang lain rasakan, ku tuangkan semua bentuk perasaan ku dalam catatan dunia maya agar bisa sedikit menghilangkan rasa sakit, kekecewaan ku dan lain sebagainya, semua tentang dia pun telah aku tuliskan dalam catatan dunia maya ku. 

Aku tak peduli orang akan menganggap aku lebay, cengeng dan lain sebagai nya. Ya … inilah aku yang mungkin hanya bisa menuliskan semua nya dalam catatan dunia maya ku dan setiap doa sujud ku pun, aku mencurahkan apa yang ku rasakan kepada NYA, aku tahu ENGKAU mendengarkan dan mengetahuinya Ya Rabb...

Teruntuk kekasih yang pernah jadi terkasih, mungkin inilah jeda waktu yang dapatku luangkan atas perasaan yang pernah ku miliki terhadapmu. Aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang tapi pada waktu yang telah berlalu dan waktu yang sedang berjalan saat ini cukup lah sampai disini aku terbelanggu atas perasaan ku terhadapmu. Maka untuk waktu yang sedang berjalan saat ini aku hanya menginginkan kebebasan ku kembali, kebebasan dari semua hal tentang dirimu dan kenangan itu. Kebebasan untuk berdamai dengan kenangan yang kau berikan dalam kehidupan ku.

“Selamat berpisah kenangan ”, aku hanya mampu menunggumu atas waktu yang ku luangkan untuk hari bahagia itu kembali hanya sampai pada saat ini tepat di angka kau mengakhiri semua nya. Aku tak ingin menunggu hari bahagia itu kembali lagi, aku hanya ingin menjalankan kebebasanku pada waktu yang sedang berjalan saat ini. Aku percaya jika TUHAN memang mengizinkan semua nya kembali pada waktu yang akan datang maka semua nya akan berjalan sesuai garis tangan yang telah dikehendaki NYA kepada ku.

Ya Rabb… jika dia yang terbaik yang ENGKAU miliki untuk diberikan kepadaku, maka kembalikan dia untuk kembali berada dalam hari-hari ku di waktu yang akan datang… Tapi jika memang dia bukan yang terbaik yang ENGKAU miliki untuk ku, jagalah hati ini agar aku bisa melepaskan kenangan akan bersama nya dengan hati yang lapang dan berilah hati ini kelapangan untuk melepaskan nya dengan ikhlas bersama orang yang telah ENGKAU tentukan untuk menemani hari-hari nya…

Ya Rabb… jika di antara aku dan dia saling menaruh harapan, maka dekatkanlah hati kami, yakinkahlah hati kami akan harapan dan keyakinan itu…

Ya Rabb… jika di antara aku dan dia hanya akan saling menyakiti, maka lepaskan lah perasaan yang kami miliki agar kami tidak saling menyakiti…

Ya Rabb… Yang Maha Pengasih seiringkan lah langkah kami untuk menjalani hari-hari bersama dengan penuh rasa syukur kepada Mu, jika telah ENGKAU catatkan dia untuk menjadi imam dalam shalat dan kehidupan ku lagi pada waktu yang akan datang, satukanlah hati nya dengan hati ku, sisipkanlah kebahagiaan diantara kami agar kami selalu tersenyum penuh rasa syukur untuk menapaki hari-hari yang ENGKAU anugerahkan…tetapi

Ya Rabb…jika telah ENGKAU garis tangankan dalam kehidupan ku dia bukan untuk ku, maka bawalah dirinya jauh dari penglihatan ku, luputkanlah dia dari ingatanku, ambil lah perasaan bahagia yang ku miliki ketika dia berada di dekatku, hilangkanlah segala bentuk perasaan yang ku miliki ketika dia dan kenangan itu mengusikku…

Ya Rabb… ringankanlah langkah ku dari segala yang berkaitan dengan kenangan itu untuk selalu menatap kehidupan yang telah ENGKAU garis tangankan kepada ku, biarkan lah aku berdamai dengan masa lalu ku tanpa terusik kembali dengan kenangan itu. Amin

Inilah kata-kata terakhir yang ingin ku tuliskan pada saat ini tepat di angka 051210-051211, semoga hari-hari ku pada waktu yang sedang berjalan dan yang akan datang aku dapat tersenyum dan menata semua nya untuk jadi lebih baik lagi. Cukup sampai pada saat ini kata yang terangkai untuk menggambarkan semua perasaan ku atas diri nya. Aku tak pernah tau apa yang akan terjadi kelak, semoga itu yang terbaik yang pernah diberikan NYA kepada ku.

Terima kasih ku ucapkan atas semuanya, terima kasih udah mau berusaha kenal dan mengenalku, terima kasih atas waktu yang pernah kau luangkan untuk mendekati ku lebih dari sekedar teman biasa, terima kasih atas segala bentuk pengorbanan yang telah kau luangkan dari pertama mengenalku hingga kau menemani hari-hariku dan telah mengakhiri semuanya, terima kasih atas senyuman yang kau ukir dalam pose yang ku miliki, terima kasih udah pernah menjadi imam yang pertama yang mengajakku untuk menggelarkan sajadah bersama, terima kasih yang tak terhingga untukmu yang telah memberiku rasa senang, sedih, suka, duka, kecewa, sakit, tawa, tangis, marah, senyum dan lainnya, terima kasih udah ngasih kesempatan aku untuk memilikimu walau pun dalam waktu singkat, terima kasih udah ngasih kesempatan kepadaku untuk berkenalan atau pun mengenal dirimu, terima kasih atas pembelajaran nya selama ini walau sedikit yang masuk… heheheh.

Maaf yang terdalam yang dapat ku ucapkan lewat catatan ini, jika aku pernah melakukan kesalahan yang membuatmu teramat marah dan menyinggung hatimu, maaf jika selama aku menemani hari-hari mu ada hal yang kurang berkenan dihatimu, maaf aku belum pernah bisa menjadi yang kamu inginkan ketika bersamamu, maaf jika aku terlampau banyak kekurangan yang belum bisa ku perbaiki selama aku menemani mu dan maaf atas kekurangan yang aku miliki yang membuat mu tak merasa nyaman ketika berada bersama ku. Maaf dari hati yang terdalam Tak pernah ada sedikit pun rasa dihatiku untuk membuatmu marah atau pun tersinggung atas segala sikap dan ucapanku ketika bersama mu.

Semoga kamu bisa jadi sosok yang lebih bijaksana serta dewasa dalam segala hal yang akan kamu lakukan dan semoga kamu selalu diberikan yang terbaik dalam setiap langkah dan pilihan yang akan kamu lalui, semoga apa pun yang kamu harapkan dan kamu inginkan dapat terwujud dengan baik.

Ku ukir senyumanku yang paling termanis ketika kutulis semua catatanku ini, walau ada beberapa butiran Kristal yang berjatuhan dari kedua mata ku, tapi satu hal yang ingin ku sampaikan ‘memiliki atau pun menyayangi diri mu tak akan pernah membuat aku menyesalinya’. Dan aku memang mengakui, aku terlampau banyak kekurangan yang jauh dari kata sempurna dimata mu ketika aku menemani hari-hari mu. Dan kini waktu nya aku membiarkanmu pergi bersama kenangan itu dan aku akan menuntut kebebasanku kembali… aku berharap semoga semua nya akan menjadi lebih baik lagi Ya Rabb…… amieeeennnn

 Selamat berpisah kenangan “ ( 051210 – 051211 )
“eka_cute”  Bogor ( 01; 06)




















No comments:

Post a Comment