Senin di awal Nopember ini sungguh terasa sangat berat dan lelah, ingin rasanya mata ini terpejam untuk sejenak lalu terbangun dengan harapan apa yang kemaren terjadi tak pernah dilalui.
Ingin mendengarkan lagu, ntah lagu apa lalu jari jemari ini dengan tak sengaja mencari lagu milik Christina Perri lalu lagu itu pun mulai memainkan melodinya
"A Thousand Years"
Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave?
How can I love when I'm afraid to fall?
But watching you stand alone,
All of my doubt suddenly goes away somehow.
One step closer
I have died every day waiting for you
Darling, don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
I have died every day waiting for you
Darling, don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
One step closer
One step closer
I have died every day waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
Imajinasi ini pun kembali , seakan sebuah senyuman terbentuk dalam diri ini. Senyuman yang pada saat itu dimana pertama kalinya saya melihat sosok mata itu hampir saja membuat butiran kristal disudut matanya berjatuhan. Ntah ada yang salah atau tidak dengan apa yang saya utarakan pastinya pada saat ucapan itu terlontar begitu saja, yang mungkin membuat dirinya tak tahu harus berucap seperti apa.
Aaaaahhhh, setelah percakapan yang membuat matanya hampir saja berlinang air mata maka suasana pun kembali terdiam seakan ia berpikir keras untuk menyakinkan diri ini agar bisa melanjutkan perjalanan yang telah kita lewati bersama walau mungkin di depan jarak dan waktu akan menjadi penghalang.
Yang saya ingat, setelah hujan dimalam itu terjadi, semua perjalanan yang kita lewati berubah menjadi sebuah komitmen ntah disadari atau tidak tapi itulah yang terjadi.
Ntah yang kedua atau lebih saya melihat sosok kaum adam hampir saja membuat butiran kristal pada sudut matanya berjatuhan, saat itu apa yang dirasakan hingga matanya berlinang dengan air mata saya tidak tahu. Saya urungkan niat untuk bertanya karena pada saat dia menjelaskan pun diri ini hanya terdiam atas alasan atau jawaban yang diberikannya. Yang pada intinya dia akan pergi dan tetap kembali lagi demi saya .... Sooo sweeeet, hohhohhoho
Saya tahu, selama film yang kita lihat itu sampai berakhir pun, dia berpikir dengan keras bagaimana mempertahankan dan melanjutkan cerita ini. Saya hanya tersenyum melihat sedikit perubahan terhadapnya yang pada awalnya kita bisa bercanda-canda kini terlihat dengan serius.
Hujan dimalam itu berlalu dengan sentuhan melodi miliknya Christina Perri ini. Dari kejadian itu sampai sekarang ntah kenapa sosok itu terkadang tersenyum sendiri setiap mendengarkan alunan lagu ini. Dan saya pun tersenyum dengan sejuta makna atas apa yang saya lihat pada sorot matanya di malam itu.
Tajur - Hujan Di Malam Itu 2012
No comments:
Post a Comment