Dan pilihan pun ntah kenapa jatuh pada band Revublik yang berjudul 'Selimut Tetangga' .... Senyum-senyum saja aku mendengarkan lagu itu ntah apa yang ada dalam pikiran ini aku pun terus mengulang berkali-kali lagu itu sampai akhirnya bosen dan melanjutkan lagu berikutnya. Liriknya kurang lebih seperti ini :
Bersabarlah sayang aku akan pulang
Jangan dengarkan gosip murahan tentang aku
Berjanjilah sayang ku slalu setia
Meski ku tak selalu di sampingmu
Tak usah kau menangis meratapi aku
Tak perlu kau berfikir ku meninggalkanmu
Mana mungkin selimut tetangga
Hangati tubuhku dalam kedinginan
Malam malam panjang setiap tidurku
Selalu kesepian
Berjanjilah sayang ku slalu setia
Meski ku tak selalu di sampingmu
Tak usah kau menangis meratapi aku
Tak perlu kau berfikir ku meninggalkanmu
Mana mungkin selimut tetangga
Hangati tubuhku dalam kedinginan
Malam malam panjang setiap tidurku
Selalu kesepian
Bersabarlah sayang aku akan pulang
============================================================================
"Bersabarlah sayang aku akan pulang
Jangan dengarkan gosip murahan tentang aku
Berjanjilah sayang ku slalu setia
Meski ku tak selalu disampingmu."
Kurang lebih kalimat seperti itu yang sering terucap darinya kalau aku sering kali mengutarakan keraguan saat dirinya berada jauh disana. Aaaaahhh rasanya memang bener terasa apabila suara yang tak bertanggung jawab itu menghampiri diri ini, bercerita ini itu apabila seorang laki-laki yang jauh dari kita suka melirik kanan kiri. Tapi yang aku rasakan apa yang dicelotehkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab itu tidak benar, dan dia pun mampu membuktikan apa yang dia ucapkan.
Huuuhhh.... rasanya berjuta pikiran cukup membuatku takut akan kehilangannya sering kali mampir dalam sanubari, apabila jarak dan waktu mulai memisahkan diri ini...
Tidak salahkan apabila seorang perempuan memiliki ketakutan seperti itu?
Tidak salahkan apabila seorang perempuan memiliki keraguan yang terkadang menghampirinya?
Ntahlah, apapun itu sosok yang telah membuat komitmen dengan ku saat jarak dan waktu memisahkan antara kita, dia selalu berusaha meyakinkan dan menepis semua keraguan yang selalu menghampiri aku.
Ya, dia meminta aku bersabar dan menunggu dia kembali. Hanya itu yang menurutku tuntuan yang selalu dia minta atas diriku. Memang tak mudah dan memang tak susah juga aku memenuhi permintaanya itu.
"Tuhan, semoga ENGKAU selalu menjaganya untuk ku."
No comments:
Post a Comment